Chapter 09

Author: Arjunapisces

 

“Ayah, apa luka nya sangat parah? Darah nya dari tadi terus keluar banyak ” ucap Jimin saat melihat Namjoon yang telaten merawat luka dalam pada bahu laki-laki tersebut.

 

“Darah nya sudah berhenti nak, hanya saja ia sangat lemah jadi perlu banyak istirahat agar cepat kembali pulih. Oh iya bisa kau ambilkan Ayah obat herbal yang tadi aku racik? Ada disana ” tunjuk Namjoon pada sebuah cawan tanah liat. Jimin dengan sergap meraih nya lalu memberikan pada Namjoon

 

“Jika ramuan Ini kering dalam 2 jam nanti Kau harus ganti lagi hingga luka nya kering oke. Sepertinya ujung panah diberi racun oleh seseorang sehingga pria ini mengalami lumpuh sementara” jelas nya pada Jimin yang duduk disamping memperhatikan setiap detail yang dilakukan oleh Namjoon.

 

“Baiklah Ayah aku mengerti ”

 

“Ya sudah kau bersihkan Lumpur yang mengering di sekitar wajah nya serta gantikan pakaian kotor nya ini dengan milik Ayah, ”

 

Namjoon berdiri lalu meraih sebuah baju ganti untuk laki-laki asing itu. Jimin mengangguk patuh lalu mulai memeras kain kecil yang di celupkan pada air hangat.

 

“Ayah akan pergi untuk melanjutkan pekerjaan dikebun tadi. Kau disini saja ”

Jimin mengangguk tak lama Namjoon pergi kembali untuk melanjutkan pekerjaan nya di ladang. Pria mungil itu dengan telaten membersihkan seluruh lumpur yang mengering di sekitar pipi serta rahang yang kotor.

 

” Eh,, ”

 

Gumam Jimin terkejut saat melihat rupa tampan dari seorang pria yang ditolong nya itu. tangan terulur kembali lalu menyingkirkan anak rambut disekitar kening. Entah kenapa Jimin tersenyum kecil saat ia lebih cermat melihat jelas wajah rupawan yang masih betah memejamkan kedua mata nya. Saat akan beranjak ia terkejut dengan tarikan diiringi suara pelan.

 

“Ka-kau yang menolong ku? ”

 

Jimin sontak terduduk kembali lalu mengangguk cepat, Ia melirik pada tangan yang masih memegang lengan nya.

 

” Tu-tuan Ayah ku tadi sudah mengobati luka mu, jadi akan lebih baik anda istirahat lah dulu”

 

Kedua mata bergerak membuka seutuh nya hingga melihat pada sosok Jimin yang menatap nya penuh kecemasan diwajah manis tersebut

 

“Terima kasih, aku berhutang nyawa padamu dan juga Ayah mu. Siapa nama mu ?”

 

Tubuh pria itu sedikit bergerak hingga Jimin membantu nya untuk bersandar.

 

“Tuan, anda masih lemah tolong jangan banyak bergerak dulu ” ucap nya lembut penuh ke khawatiran. Pria dengan wajah tampan itu tersenyum kecil melihat lebih dekat wajah cantik yang merona merah saat bersitatap dengan nya.

 

” Siapa nama mu? ” Tanya nya lagi.

 

” Ji-Jimin, nama ku Kim Jimin.” Si manis menunduk saat masih ditatap intens hingga pria yang ditolongnya tertawa pelan

 

” Aku Jeonghyun, dan aku adalah seorang prajurit kerajaan, Jimin ah ”

 

🌺

 

🌺

 

🌺

 

Hilangnya sang Kaisar akibat mendapat serangan ketika tengah berburu menjadi berita menghebohkan disegala penjuru istana. Sang Ratu Joseon nampak berjalan mondar mandir akibat rasa cemas berlebih memikirkan tentang keberadaan suami nya didalam hutan. Wajah cantik nya terus serius menunggu kabar baik yang diterima namun nihil sampai detik ini tak ada satu pun penjaga istana yang memberikan kabar baik untuk nya

 

” Mama,”

 

Suara Jeongguk membuat sang ibunda sontak terisak dan memeluk tubuh Putra nya dengan erat

 

” Sehza, Ayah mu menghilang sejak pagi tadi, dan sampai saat ini belum ada kabar apa pun. Lihatlah hari sudah hampir larut malam. Bagaimana jika didalam hutan ia tersesat atau ada hal yang lebih mengerikan dari itu ” adu nya pada sang putra dengan tangisan kesedihan yang menampilkan raut panik. Jeongguk mengelus punggung ibunda nya lembut seraya terus menenangkan

 

” Mama jangan khawatir semua prajurit dan biro kepolisian sudah bergerak berpencar mencari keberadaan Jeonha. Mama istirahat lah percaya padaku ”

 

Jieun menatap putra nya sendu dengan pipi basah. Ia setengah mengangguk lalu mulai berbalik membelakangi tubuh Jeongguk. Ia dibantu sang dayang berjalan menuju paviliun nya. Sedangkan Jeongguk sendiri mendongak menatap langit malam.

 

” Sepertinya aku harus ke luar istana besok ”

 

🌺

 

🌺

 

🌺

 

Pagi Hari, Jimin membawa sarapan berupa satu mangkuk nasi serta daging cincang yang ia beli dipasar tadi. Ia mendekat lalu duduk menyodorkan pada sosok Jeonghyun yang terdiam menatap luar rumah.

 

” Tuan ini makanlah setelah itu anda harus meminum ramuan lagi. Tadi ayahku sebelum pergi ke ladang sudah meracik nya untuk mu ”

 

Jeonghyun menoleh lalu tersenyum tipis. Ia meraih mangkok pemberian dari Jimin dan mulai memakan nya meski kedua alis menukik merasa heran atas rasa hambar yang ia rasakan pada makanan tersebut.

 

” Apa makanan nya tidak enak Tuan? Ma-maaf kami hanya bisa menyajikan ini untuk mu ” suara lembut membuat hati Jeonghyun menghangat. Ia pun melahap nya dengan cepat seiring kekehan gemas.

 

” Ini sudah lebih cukup Jimin ah. Kalian sudah menolong hidup ku saja aku sangat bersyukur.”

 

Jeonghyun meneliti wajah manis yang masih setia menunduk.

 

” Aku boleh tau usia mu berapa? ”

 

Jimin mendongak perlahan “tahun ini aku sembilan belas tahun Tuan, ”

 

Jeonghyun tertawa pelan ” apa aku setua itu dimata mu Jimin ah? ”

 

Jimin menggeleng ” tidak, hanya saja itu tidak sopan jika aku memanggil nama mu. ”

 

Jeonghyun hanya diam sebelum melanjutkan ucapan nya.

 

” Jimin ah bisakah kau menuntunku keluar?Aku ingin menghirup udara segar ”

 

Jimin menimbang mengingat kondisi tubuh Jeonghyun yang masih lemah.

 

” Tetapi kau belum pulih seutuhnya Tuan,, ”

 

” Kau menjadi penopang ku Jimin. Aku percaya padamu ”

 

Jimin pun mengangguk lalu menaruh lengan kekar milik Jeonghyun dibahu sempitnya. Sementara lengan mungil milik nya sangat erat menumpu pada pinggang pria bertubuh tinggi tersebut.

 

” Aku berat ya? ”

 

” Sedikit , tapi aku masih kuat ko Tuan. Jadi tak masalah ”

 

Kedua langkah mereka pun sejajar keluar melewati pintu hingga Jeonghyun tersenyum tipis melihat langit cerah. Jimin menghela nafas pelan membuat Jeonghyun menoleh padanya.

 

” Kau lelah? Ayo duduk disana Jimin ”

 

Si manis membawa tubuh Jeonghyun tepat pada sebuah bangku kayu dan mereka duduk bersebelahan.

 

” Sepertinya luka pada bahuku mulai mengering, obat ramuan yang diberikan Ayah mu sangat mujarab. Apa dia adalah tabib? ” Tanya Jeonghyun membuka obrolan

 

“Bukan Tuan, Ayah ku hanya pernah melakukan nya ketika dulu membantu seorang tabib saja. Jadi dia belajar dan ternyata sangat bermanfaat sekali bukan?”

 

Jeonghyun melihat wajah Jimin yang terkena sinar matahari pagi, senyum tipis mengembang tiada henti dengan tatapan intens menelaah lebih detail rupa cantik yang menengok padanya.

 

” Eh, ”

 

” Kau cantik sekali Jimin ah,, kau gadis yang cantik dan berhati baik. Aku bersyukur bisa mengenalmu ”

 

Ucap Jeonghyun membuat Jimin tersipu malu.

 

” Aku tidak cantik Tuan, jangan bicara seperti itu. ”

 

Jeonghyun tertawa pelan hingga Jimin tanpa ragu memukul manja lengan kekar si pria yang berstatus seorang Kaisar Raja tersebut.

 

” Jimin, jika aku seorang Raja apa kau bersedia menjadi istriku? ”

 

Jimin menghentikan tawanya. Wajah manis kini terlihat serius menanggapi ucapan pria di samping nya tersebut.

 

” Hahaha aku hanya bergurau mana mungkin jika aku seorang Raja bukan.? ” Lanjut Jeonghyun dengan tawa meledak membuat Jimin mencebikkan bibir nya kesal. Ia berdiri bertolak pinggang didepan Jeonghyun.

 

” Bergurau? Sungguh kau tidak memiliki selera humor yang etis Tuan? Aku kesal, lagi pula jika benar kau seorang Raja. Aku pasti tidak bisa menolak tawaran mu itu… Kar- ahhh! ”

 

Lengan mungil ditarik hingga tubuh Jimin terduduk dipangkuan Jeonghyun.

“Kau penuh Teka teki Jimin ah, Kau sangat berbeda. ”

 

 

Wajah mereka begitu dekat hingga Jeonghyun tersihir oleh benda merah muda yang penuh menggoda kedua matanya. Insting seorang pria sejati membuat dirinya memberanikan diri untuk mengecup pelan bibir tebal Jimin hingga si mungil terkejut.

 

Chuup

 

” Jika aku Raja, aku akan membuat mu menjadi Ratu ku, Ratu joseon serta Ratu dihati ku Jimin ah.. ”

 

 

🌺To be continued 🌺

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Chapter 09”
Beranda
Cari
Bayar
Order