Wild Flower

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Buku-buku pelajaran sudah dimasukkan ke dalam tas sesuai dengan jadwal mata pelajaran yang sudah ditentukan.

Anak laki-laki berkacamata tebal itu berdiri dan berjalan ke arah rak buku kayu yang dominan berwarna putih itu. Sambil menaikkan kacamata yang hampir menyentuh ujung hidung karena sangking tebalnya.

Namjoon mengambil sebuah buku yang selalu menjadi tempatnya untuk mendinginkan hati dan kepala ketika lelahnya datang atau ketika ia sedang merindukan seseorang yang namanya selalu ia sebut saat langit malam sednag cantik-cantiknya.

Namjoon berharap suatu saat nanti ia bisa memberikan buku ini untuk orang yang ia sukai dari lama. Buku yang dulunya berisi lembaran-lembaran kosong seperti ruang hampa di luar angkasa tapi sekarang buku yang ia beri judul Wild Flower sudah hampir terisi penuh dengan kliping-kliping tentang semua luar angkasa beserta pengetahuan betapa kerennya menjadi seorang astronot.